Perang Dagang Trump vs China: Serial Netflix yang Tak Kunjung Tamat

Perang Dagang AS vs China
Visual Perang dagang AS vs China.

Jangan salah coy, ini bukan plot drama politik fiksi di Netflix atau serial spin-off nya “House of Cards”. Serial yang nggak pernah penulis tamatkan (karena kelupaan terus 😁). Ini adalah season terbaru dari Perang Dagang Amerika vs China, dimana peran utamanya uncle Donald Trump kembali beraksi seperti karakter Marvel yang nggak bisa mati.

Setelah sempat “break season” karena pemilu, pandemi, dan urusan lainnya, Trump tiba-tiba comeback dengan tarif 245%, seperti Thanos yang datang tanpa aba-aba. Targetnya kali ini: chip, obat-obatan, dan semua barang yang bikin hidup rakyat AS agak layak. Termasuk juga—dan ini bukan lelucon—tisu toilet asal China. Jadi kalau rakyat Amerika mendadak kreatif bikin bidet dari botol Pepsi Cola. Elo tahu kan, siapa yang harus disalahkan.

China: Dari Ditakut-Takuti Jadi “Santai Tapi Ngegas”

Masalahnya nih gais, China tuh, bukan lagi negara yang bisa ditakut-takuti dengan gaya koboy ala Trump. Udah berubah jadi Naga. Bukan cuma satu, tapi ribuan. Mereka sudah siap dengan “senjata pamungkas”, yang kalau dilihat dari berbagai sumber, bisa berarti apa saja mulai dari menggratiskan visa turis untuk belanja, pundung nggak mau beli pesawat AS, sampai jurus klasik: ngajak ngobrol baik-baik asal dihormati dulu. Yes, China basically said, “kalau mau negosiasi, jangan ngegas dong, bos.”

Tapi… You Know Lah Trump

You Know lah om Trump kayak gimana. Chill bukan gaya dia. Bahkan setelah Wall Street sempat muntaber lalu rebound, dia tetap percaya bola ada di tangan China. Padahal rakyatnya sendiri sudah jerit-jerit: “please, kita butuh HP, laptop, dan charger murah dari Alibaba!”.

Sementara di China sana, UMKM mulai megap-megap 😰. Barang-barang menumpuk di gudang, pabrik-pabrik mandek seperti skripsi anak semester akhir 😭, dan para pengusaha bilang mereka “kewalahan”—yang kalau diterjemahkan bebas, artinya “kami ingin menangis di pelukan Jack Ma” 😭.

Semua Kalah, Tapi Nggak Ada yang Mau Ngaku

Tapi apakah Trump peduli? Oh, tentu tidak 😱. Pria ini hidup untuk headline. Bahkan saat IMF memperingatkan dunia bahwa ketegangan perdagangan bisa jadi pemicu bencana ekonomi global, Trump tetap ngegas dengan gaya koboy-nya, seolah dunia ini adalah satu sesi wrestling WWE dan dia adalah The Undertaker.

Yang lucu (atau tragis?) dari semua ini: semua pihak kalah 😤. China bilang mereka tidak takut, tapi jelas tidak nyaman. AS bilang ini demi kemandirian, tapi rakyatnya mulai susah cari barang kebutuhan pokok. Bahkan WTO bilang, “bro, ini perdagangan global nanti turun 0.2% loh.”

Dan seperti setiap drama yang terlalu panjang, kita—penonton dunia—mulai cape’. Kapan ini berakhir? Entah. Tapi kalau ini sinetron, rasanya kita udah masuk episode ke-672 dan si tokoh utama masih aja nembakin tarif ke semua arah kayak Rambo bawa calculator buatan China.

Tertanda : Penulis yang mulai bosen nonton kang Tisna di sinetron Tukang Ojek Pengkolan.

1 comment

Leave a Reply