Halo, warga Netflix dan TikTok! Kalau kalian pikir drama cuma ada di series Korea, coba tengok Surabaya. UD Sentoso Seal, perusahaan lokal yang tiba-tiba jadi bintang viral karena plot twist-nya lebih kejam daripada Game of Thrones: nahan ijazah karyawan dan potong gaji buat yang berani salat Jumat. Plot armor mereka? Bisa jadi izin usaha yang hampir dicabut Wali Kota Eri Cahyadi.
Episode 1: “Nahan Ijazah? Ini Bukan MLM, Boss!”
Bayangin lo lulus kuliah susah payah, kerja di perusahaan, eh ijazah lo ditahan kayak SIM tilang polisi. Alasannya? “Biar karyawan loyal!” Lah, loyalty program-nya kok mirip cult? Kalau mau resign, ijazah baru dikasih — resep ini lebih jadul dari mie instan tanpa bumbu.
Wali Kota Eri Cahyadi, sang “Daredevil Surabaya”, langsung ancam cabut izin usaha: “Kami nggak mau perusahaan seperti ini merusak iklim kerja!” Kira-kira UD Sentoso Seal bakal surrender kayak Thanos kena snap, atau malah ngotot kayak Elon Musk pas di Twitter?
Episode 2: Gaji Dipotong Gara-Gara Jumatan? UD Sentoso Seal: The Real-Life ‘Squid Game’ Surabaya Edition, Bonus Potong Gaji Buat yang Jumatan!
Viral banget kebijakan “potong gaji 25% buat yang Jumatan”. Katanya, “biar produktif”. Lah, kalau gitu, ustadz di YouTube harusnya gajinya dipotong 100% dong? CNN Indonesia sampai bikin headline: “Perusahaan Jatim Diduga Batasi Hak Ibadah”. Karyawan pada protes: “Kami mau ibadah, bukan ikut challenge TikTok!”
Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer dateng sidak, tapi diemperlakan kayak BTS pas konser gratis — pintu utama ditutup, akhirnya masuk lewat pintu sampah. “Negara nggak dihargai!” protes beliau. Ya jelas, perusahaan ini level villain-nya kayak Umbridge di Harry Potter, mana peduli sama tamu negara.
Episode 3: Armuji, Sang Wakil Wali Kota yang Dijadikan “Bapak Tiri”
Pas konflik memanas, para karyawan bikin banner keren: “Cak Armuji Bapakku” di pintu gudang. Kira-kira ini sindiran halus atau plot twist sinetron Ikatan Cinta? Pengusaha pun minta maaf dan cabut laporan ke polisi. “Maaf, kami salah hitung kalkulator,” mungkin begitu alasan mereka.
DPRD Jatim ikut nimbrung: “Pengawasan harus diperketat!” Ya iyalah, masa izin usaha dikasih ke perusahaan yang manajemennya kayak admin grup WA — suka nge-remove anggota seenak jidat.
Finale: Ancaman Cabut Izin vs Janji Manis “Kami Akan Berubah”
Surabaya.go.id bilang Pemkot akan data ulang semua perusahaan. Eri Cahyadi tetap gaspol: “Nggak ada toleransi buat pelanggaran!” Sementara itu, Warganet pada ngakak: “Perusahaan ini kira ijazah itu limited edition merchandise ya? Sampe ditahan!“
Di TikTok, tagar #JusticeForKaryawanSurabaya udah trending. Ada yang bikin sketsa komik UD Sentoso Seal sebagai Lord Voldemptok — “Yang penting profit, muggle karyawan terserah!”
Pelajaran Moral: Jangan Sampe Perusahaan Lo Jadi “Stranger Things” Season 5
Kasus ini mengingatkan kita:
- Ijazah itu hak, bukan jaminan — kalo perusahaan nahan, laporkan ke sini! Jangan kayak nunggu season baru Money Heist, lama!
- Salat Jumat itu kewajiban, bukan pelanggaran HRD — masa iya potong gaji? Kayak PUBG kena zone damage!
- Wali Kota Eri Cahyadi adalah bukti: pemimpin lokal > CEO startup toxic.
PS: Buat perusahaan lain yang masih “kreatif” bikin aturan: hati-hati, Wamenaker bisa dateng lewat pintu sampah lagi. Jangan sampe kebijakan lo jadi bahan meme Ghozali Everyday!
Sumber Inspirasi Sarkasme:
- Kebijakan UD Sentoso Seal = “The Office” versi Drakor.
- Eri Cahyadi = Captain Surabaya (lebih keren dari Captain America).
- Banner “Cak Armuji Bapakku” = plot sinetron pagi yang baper.
Baca versi lengkapnya sambil dengerin lagu “Lathi” biar makin greget. Karyawan Surabaya, semangat! Kalian pahlawan tanpa ijazah. 🦸♂️💼
Tulisan ini satire. Jika Anda tersinggung, berarti Anda masih bisa merasakan hidup