Pembelajaran tidak selalu datang dari kisah-kisah sukses seseorang. Melainkan juga kisah pebisnis yang terpuruk dan bangkrut karena tidak menyadari pentingnya pengelolaan keuangan. Seperti yang terjadi pada Sriyono, seorang pengusaha siomay yang pernah memiliki omzet miliaran. Kini, Sriyono harus Kembali berjualan siomay dengan berkeliling menggunakan sepeda.
Kesalahan fatal yang membuat pria yang pernah memiliki 15 cabang usaha dengan brand “Siomay Pink” adalah dari segi manajemen keuangan. Kini, semua cabang outlet tersebut sudah sepenuhnya ditutup.
Kisah serupa juga pernah terjadi pada pebisnis Bernama Awan Gunawan. Di tahun 2013 lalu, karena tidak mampu mengelola keuangan, ditambah dengan gaya hidup yang berlebihan, pengusaha ini bangkrut dan harus mencari uang dari berjualan Bakmi Pacor dengan gerobak.
Meski saat ini Awan sudah bangkit, menerbitkan buku, dan memulai usaha baru yakni meluncurkan produk sari lemon, madu, dan masih banyak lagi. Namun, kebangkrutan dan banyaknya hutang yang pernah ia miliki menjadi pelajaran besar dalam hidupnya.
Dari dua kisah di atas, tentunya kita bisa memetik pelajaran berharga. Bahwa, sesukses apapun seseorang, tidak akan mampu mempertahankan kesuksesannya apabila tidak mampu mengelola keuangan dengan baik. Uang sebanyak apapun yang kita miliki, jika hanya digunakan untuk memenuhi gaya hidup, tentu tidak akan cukup.
Untuk itu, kita harus tahu apa saja pentingnya pengelolaan keuangan untuk bisnis maupun rumah tangga. Agar lebih jelas, silakan simak uraiannya berikut ini!
Pentingnya pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan adalah hal yang wajib dilakukan baik untuk bisnis maupun rumah tangga. Pada dasarnya, keuangan bisa dikelola dengan cara menuliskan pemasukan serta pengeluaran pada pos-pos keuangan. Sehingga, dari data tersebut, kita bisa mengambil keputusan penting terkait banyak hal.
Selain itu, pentingnya pengelolaan keuangan juga meliputi:
- Mengantisipasi risiko keuangan tidak terduga di masa yang akan datang dengan adanya dana darurat dan dana siaga. Jadi, semisal ada anggota keluarga yang sakit atau terjadi kecelakaan, maka ada dana darurat yang bisa digunakan. Kita pun tidak bingung mendapatkan dana untuk hal yang mendesak.
- Membuat setiap keputusan keuangan akan terarah, kita pun bisa mencapai tujuan ekonomis yang sudah direncanakan. Dengan melakukan pengelolaan keuangan, maka kita bisa tahu apa hal tidak penting yang sudah dibeli. Sehingga, kita bisa mengevaluasi dan menghindari pengeluaran serupa.
- Bisa membantu memberi gambaran yang nyata terkait keuangan yang kita miliki. Apakah keuangan mengalami defisit atau surplus hanya bisa diketahui dengan menuliskan pos-pos pengeluaran dan pendapatan dalam satu bulan.
- Membantu identifikasi kesalahan finansial. Misalnya, kita terlalu boros karena menghabiskan uang gaji untuk barang yang sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan.
- Lebih mudah mewujudkan tujuan hidup. Jika kita memiliki tujuan tertentu seperti membeli mobil atau membangun rumah, maka pengelolaan keuangan sangat penting. Sebab, kamu bisa menyisihkan pemasukan untuk menabung dalam jangka waktu tertentu.
- Membiasakan hidup lebih teratur. Jika kita mampu mengatur keuangan, maka pengeluaran bisa lebih teratur dan terencana.
Apa yang terjadi di masa depan tidak akan pernah bisa diprediksi. Maka dari itu, agar anak-anak kita tetap memperoleh pendidikan serta hidup dengan layak. Pun, agar kita bisa menikmati masa pensiun dengan sejahtera, maka pengelolaan keuangan tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita bisa mulai dengan mencatat penerimaan, anggaran bulanan, pengeluaran, utang, serta tabungan. Sehingga, kita bisa tahu apakah keuangan mengalami surplus atau defisit. Kita pun bisa mengantisipasi hal-hal yang sifatnya darurat jauh hari.
Mulai lah pengelolaan keuangan mulai sekarang dan jadilah manusia yang sejahtera secara finansial di masa mendatang. Jika masih bingung terkait cara pengelolaan keuangan yang benar, akan kami bagikan pada poin yang selanjutnya!
Metode Pengelolaan Keuangan
Ada banyak metode pengelolaan keuangan yang bisa diikuti. Berikut daftarnya :
1. Metode 50-30-20
Salah satunya adalah metode yang dikemukakan oleh Senator Elizabeth Warren dan putrinya. Metode ini terdapat pada buku All Your Worth yang sangat cocok untuk kaum milenial yang ingin mengatur keuangan dengan lebih baik.
Jadi, cara mengelola keuangan dengan metode Elizabeth Warren ini adalah dengan membagi pendapatan sesudah pajak. Di mana 50% digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk keinginan, serta 20% untuk tabungan.
Dengan metode di atas, jika kita memiliki pendapatan 7 juta rupiah per bulan, maka tabungan setiap bulannya adalah 1,7 juta. Apabila kita konsisten menabung, maka dari waktu lima tahun akan mempunyai tabungan sebesar 30 juta rupiah.
2. Metode Budgeting 70-10-10-10
Ada juga cara lain yang bisa kita ikuti, yakni metode budgeting 70-10-10-10. Metode ini dipopulerkan Jim Rohn di mana pendapatan kita akan dibagi dalam empat kelompok. Untuk 70% dari penghasilan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, lalu 10% lagi disimpan untuk dana masa depan. Sedangkan 10% yang kedua dimanfaatkan untuk investasi. 10% yang terakhir digunakan untuk bersedekah atau memberi pada orang yang membutuhkan.
Meskipun pada metode ini terdapat pos untuk investasi, tetapi kita harus mempunyai pengetahuan yang mumpuni terlebih dahulu. Salah-salah, kita bukannya untung, malah merugi karena terjebak dengan investasi ilegal.
3. Metode Kakeibo
Metode pengelolaan keuangan yang selanjutnya berasal dari Jepang dan sangat populer di kalangan ibu rumah tangga. Metode tersebut dikenalkan sejak 1904 dan dipopulerkan lagi karena ditulis pada buku berjudul Kakeibo: The Japanese Art of Saving yang ditulis Fumiko Chiba.
Tak hanya membagi pendapatan dalam beberapa bagian. Namun, kita harus ketahui terlebih dahulu kondisi keuangan yang dimiliki. Caranya, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Berapa uang yang kita miliki?
- Berapa uang yang ingin kita simpan?
- Berapa besar dana yang dibelanjakan secara rutin?
- Bagaimana cara meningkatkan uang yang kita tabung?
Setelah menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa menerapkan metode Kakeibo dengan cara:
- Mencatat semua pemasukan yang diterima dari gaji maupun penghasilan tambahan pada awal bulan.
- Kemudian, sisihkan uang yang ingin kita tabung.
- Alokasikan sisa dari uang tersebut pada beberapa pos pengeluaran dalam empat kategori, meliputi survival (kebutuhan pokok), optional (kebutuhan sekunder seperti hiburan, makan di luar, dan sebagainya), culture (kebutuhan menambah wawasan seperti majalah, buku, dan film), dan extra (pengeluaran lainnya).
- Masukkan alokasi dana untuk setiap pos tersebut ke dalam amplop-amplop yang berbeda. Penting juga untuk mencatat pengeluaran dari setiap amplop.
- Pada akhir bulan, lakukan evaluasi dari aktivitas keuangan yang kita lakukan. Cek juga amplop mana yang pengeluarannya melampaui budget. Dengan begitu, kita bisa menyesuaikan budgeting bulan depan dengan lebih baik.
Dengan melakukan metode pengelolaan keuangan tersebut, tentunya kita bisa menekan pengeluaran serta bisa lebih hemat. Inti dari metode tersebut adalah kita harus memprioritaskan pengeluaran untuk hal yang penting. Selain itu, dibutuhkan juga komitmen serta konsistensi yang tinggi.
Nah, dari penjelasan di atas, tentunya kita tidak ingin keuangan menjadi berantakan, hingga membuat bangkrut atau terlilit hutang karena kesalahan pengelolaan keuangan. Maka dari itu, kita harus sadar betul terkait dengan pentingnya mengelola uang. Kita juga bisa mulai menerapkan metode yang dibahas pada poin-poin tersebut.
Semoga bermanfaat!